Kalau kemarin Karawang banjir disebabkan oleh daerah - daerah hulu sungai citarum terguyur hujan, sedangkan daerah karawang sendiri jarang kehujanan. Sebaliknya semenjak awal Mei ini, justru Karawang sering mendapatkan hujan dengan curah yang cukup lebat.
Tentu saja otomatis, kondisi seperti ini mengancam akan kemungkinan terjadinya banjir ulang seperti banjir sebelumnya.
Debit air citarum pun kian meninggi, secara otentik saya tidak bisa menyebutkan berapa ketinggian debit kenaikan air citarum yang adal di Walahar, namun yang pasti daerah sepanjang aliran sungai citarum, kebun - kebun yang mulai ditanam kembali oleh para petani sudah terendam air citarum.
KEMBALI MENGUNGSI
Pada hari minggu kemarin, kebetulan AING URANG KARAWANG pelesiran ke daerah pantai Pakis Jaya. Sesampainya di daerah ..........., saya terkaget - kaget ko banyak warung di atas gili - gili,, ternyata bukan warung tapi adalah sebagian warga yang kembali mengungsi karena rumah mereka terendam air citarum kembali. Oh my god, kok duka mereka tak henti - hentinya. Tapi sayang pada saat itu HP saya LOWBAT jadi tidak sempat saya abadikan.
MATINYA KEMBALI SUMBER PENCAHARIAN
Meluapnya kembali air citarum ini, sudah tentu akan menimbulkan kerugian dan kesengsaraan bagi sebagian warga yang memang tinggal di sejitar bantaran sungai air Citarum. Selain petani yang bertanam di sepanjang aliran sungai, juga beberapa pengusaha perahu penyebrangan. Air sungai yang deras nan meluap membuat para penyebrang ngeri dan enggan, demi keselamatan mereka terpaksa mengambil jalan memutar ke arah rengas dengklok, bahkan mengurungkan niat bepergiannya.
Melihat hal seperti ini, tentu tak ada salahnya kalau saya menghimbau kepada seluruh masyarakat karawang terutama bagi mereka yang tinggal tak jauh dari aliran sungai Citarum agar senantiasa waspada atas segala hal kemungkinan yang bisa saja terjadi kapan saja. Dan mudah - mudahan cukuplah kemarin saja kita repot dan nestapa atas musibah yang telah terjadi. Mari kita semua berdoa agar senantiasa dilindungi oleh sang Khaliq selalu. amiiiin
Debit air citarum pun kian meninggi, secara otentik saya tidak bisa menyebutkan berapa ketinggian debit kenaikan air citarum yang adal di Walahar, namun yang pasti daerah sepanjang aliran sungai citarum, kebun - kebun yang mulai ditanam kembali oleh para petani sudah terendam air citarum.
KEMBALI MENGUNGSI
Pada hari minggu kemarin, kebetulan AING URANG KARAWANG pelesiran ke daerah pantai Pakis Jaya. Sesampainya di daerah ..........., saya terkaget - kaget ko banyak warung di atas gili - gili,, ternyata bukan warung tapi adalah sebagian warga yang kembali mengungsi karena rumah mereka terendam air citarum kembali. Oh my god, kok duka mereka tak henti - hentinya. Tapi sayang pada saat itu HP saya LOWBAT jadi tidak sempat saya abadikan.
MATINYA KEMBALI SUMBER PENCAHARIAN
Meluapnya kembali air citarum ini, sudah tentu akan menimbulkan kerugian dan kesengsaraan bagi sebagian warga yang memang tinggal di sejitar bantaran sungai air Citarum. Selain petani yang bertanam di sepanjang aliran sungai, juga beberapa pengusaha perahu penyebrangan. Air sungai yang deras nan meluap membuat para penyebrang ngeri dan enggan, demi keselamatan mereka terpaksa mengambil jalan memutar ke arah rengas dengklok, bahkan mengurungkan niat bepergiannya.
Melihat hal seperti ini, tentu tak ada salahnya kalau saya menghimbau kepada seluruh masyarakat karawang terutama bagi mereka yang tinggal tak jauh dari aliran sungai Citarum agar senantiasa waspada atas segala hal kemungkinan yang bisa saja terjadi kapan saja. Dan mudah - mudahan cukuplah kemarin saja kita repot dan nestapa atas musibah yang telah terjadi. Mari kita semua berdoa agar senantiasa dilindungi oleh sang Khaliq selalu. amiiiin
3 komentar:
jadi tegang lagi atuhhh,, ada apa dengan karawang yah??? bencana mulu
mungkin kudu di ruwat bya kota urang teh
mudah-mudahan gak terjadi lagi yah, cukup kemarin saja kita menderita
Posting Komentar
apa komen kamu?