BE PROMOTED HERE
Profile Facebook Twitter My Space Friendster Friendfeed You Tube
Luna Kiss Dhani Tempo Detiknews
Google Yahoo MSN
Blue Sky Simple News Simple News R.1 Simple News R.2 Simple News R.3 Simple News R.4

Selasa, 25 Mei 2010 | 03.24 | 0 Comments

CANDI JIWA DAHULU KALA

Kebetulan sanak familiku berada di daerah kampung kali asin desa Segaran. Otomatis Candi Jiwa yang pada awal kemunculannya menjadi heboh dan mengindonesia.
Jauh sebelum Candi Jiwa diketemukan, minimal setiap satu tahun sekali komplek sekitar Candi Jiwa sering aku lewati.
Dahulu kala, Candi Jiwa, Candi Blandongan, Candi Lempeng, dan candi - candi yang lain hanyalah berupa tanah yang menggunduk. Ditumbuhi ilalang dan pohon - pohon pisang. Tak ada yang aneh dan spesial pada waktu itu.
Masyarakat sekitar memnafaatkan gundukan - gundukan tersebut untuk berkebun, dan menggembala kambing. Namun hanya satu tanah gundukan saja yang tidak pernah mereka sambangi. Di lain kata, masyarakat sekitar mengkeramatkan salah satu gundukan untuk tidak mengolah, bahkan menginjak satu tempat tersebut. Apalagi untuk menggembalakan kambing - kambing mereka.
Para orang tua di sana menuturkan bahwa, mereka sangat takut apabila menginjak bahkan mengolah tanah gundukan tersebut, selain banyak binatang melata (ular) yang sangat berbisa, juga sering ditemui sejenis ular yang tidak diketahui jenisnya dengan ukuran yang sangat besar dan sering menampakkan kehadirannya.
Tidak hanya itu saja, mengapa para masyarakat sekitar takut menggembalakan hewan ternaknya di sana, karena sering apabila hewan ternak mereka digembalakan tersebut, maka hewan ternak tersebut akan mati. Hmmmmmmmm, ada apa yah ..???

Terlepas percaya atau tidak, namun realita yang terjadi pada waktu itu, begitulah adanya sebagaimana para kolot baheula menceritakannya.
Lalu, Gundukan manakah yang diwingitkan tersebut,,?? tak lain dan tak bukan adalah yang sekarang dikenal dengan situs Candi Jiwa.

0 komentar:

Posting Komentar

apa komen kamu?

PERCAYALAH....!!! IKLAN INI BUKAN PENIPUAN,
 
Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by Herdiansyah Hamzah | Published by Jurnalborneo.com
Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.