BE PROMOTED HERE
Profile Facebook Twitter My Space Friendster Friendfeed You Tube
Luna Kiss Dhani Tempo Detiknews
Google Yahoo MSN
Blue Sky Simple News Simple News R.1 Simple News R.2 Simple News R.3 Simple News R.4

Sabtu, 01 Mei 2010 | 23.53 | 0 Comments

Korban Trafficking dari Cilamaya Mendapatkan Pembinaan



Cilamaya (KarIn) – Empat anak perempuan asal Cilamaya Karawang yang menjadi korban trafficking kini tengah mendapatkan pembinaan di Panti Sosial Bina Remaja, milik Direktorat Pelayanan Sosial Departemen Sosial di Bambu Apus Cipayung Jakarta Timur. Mereka adalah korban tindak pidana penempatan non prosedural yang dilakukan oleh sponsor-sponsor PPTKIS (Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta) abal-abal. Polisi telah menyelamatkan mereka melalui razia pada bulan September 2008 lalu.

Dua orang anak usia sekolah ini merupakan warga Cilamaya Kulon dan merupakan dampingan LSM Camp Migrant. Dua orang lainnya dari Kec. Cilamaya Kulon dan Kec. Cilamaya Wetan dampingan Badan Sosial Pemberdayaan Masyarakat. Mereka diantarkan Camp Migrant dan Badan Sosial Pemberdayaan Masyarakat Senin 4 Januari 2010, ke tempat pembinaan tersebut untuk dididik selama empat bulan, sesuai dengan bakat dan minat mereka. Pembinaan ini diharapkan membantu mereka dalam mengarungi masa depannya yang tentunya masih panjang sesuai umur mereka yang juga masih muda.

Menurut keterangan Abdul Matin dari Badan Sosial, sebenarnya ada 7 anak yang ditargetkan untuk dibina, namun yang bisa diberangkatkan hanyalah 4 orang. Hal ini dikarenakan masih minimnya pemahaman orang tua terhadap program pemerintah tersebut. 3 anak lainnya tidak diizinkan oleh orangtuanya.

“Padahal kami bermaksud baik, agar anak-anak tersebut mempunyai bekal keterampilan untuk kehidupannya kelak. Namun saya merasa cukup bahagia sudah mengantarkan mereka, bahkan kami juga mengajak orangtuanya untuk ikut ke panti tersebut, sehingga mereka betul-betul percaya dan tidak dijerumuskan seperti sebelumnya,” ujar Martin.

Martin dan tim pendamping keempat anak ini, berharap agar mereka mengikuti semua kegiatan dan program yang diselenggarakan di tempat pembinaan tersebut hingga tuntas. Karena itu, Ia juga berharap selanjutnya para orangtua keempat anak ini dapat memotivasi mereka untuk menjalani pembinaan ini dengan semangat. Mengingat tugas pendamping hanya sudah selesai pada tahap mengantarkan.

Kejadian ini semoga menjadi pelajaran bagi warga lainnya khususnya di Karawang, terutama yang mempunyai anak-anak dibawah usia kerja, agar lebih berhati-hati terhadap ulah sponsor-sponsor abal-abal yang biasanya memberikan tawaran menggiurkan namun tidak bertanggungjawab. Selain itu, menjadi kewajiban bagi pemerintah dan aparat terkait agar lebih ketat mengontrol hal ini. Sebagai catatan, Karawang merupakan salah satu daerah yang jumlah TKI/TKW-nya terbanyak di Jawa Barat ditengah lapangan kerja yang katanya melimpah ruah dengan kawasan industrinya, ironis.




0 komentar:

Posting Komentar

apa komen kamu?

PERCAYALAH....!!! IKLAN INI BUKAN PENIPUAN,
 
Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by Herdiansyah Hamzah | Published by Jurnalborneo.com
Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.