BE PROMOTED HERE
Profile Facebook Twitter My Space Friendster Friendfeed You Tube
Luna Kiss Dhani Tempo Detiknews
Google Yahoo MSN
Blue Sky Simple News Simple News R.1 Simple News R.2 Simple News R.3 Simple News R.4

Jumat, 30 April 2010 | 14.21 | 0 Comments

Sejarah Karawang tidak terlepas dari peristiwa penyerangan ke Batavia oleh Sultan Agung Raja Mataram. Penyerangan ke Batavia tahun 1628 – 1629 dapat dikatakan gagal karena medan yang sangat berat dan sedang berjangkit penyakit malaria. Selain itu juga karena kurangnya pasokan makanan untuk para prajurit. Akhirnya, Sultan Agung menjadikan Karawang sebagai pusat logistik. Disinyalir, dari sinilah ilmu pertanian yang dibawa para prajurit Mataram mulai diperkenalkan di wilayah ini.

Penetapan hari jadi Karawang, didasarkan

kepada tanggal yang tercantum pada Piagam Pelat Kuningan Kandang Sapi Gede 10 Mulud tahun Alif atau hari Rabu tanggal 10 Rabiulawal tahun 1403 H atau bertepatan tanggal 14 September 1633 (baca Babad Karawang oleh Mas Sutakarya).360 tahun kemudian, Karawang mulai menggeliat begitu Karawang bagian selatan ditetapkan sebagai wilayah Kawasan Industri. Dan saya menjadi saksi kemajuan yang dicapai oleh Karawang selama 16 tahun ini.

* Karawang terbelah oleh Sungai Citarum, sebelah utara Citarum merupakan hamparan sawah yang sangat subur, sedangkan sebelah selatan Citarum berupa tanah tandus, yang kemudian diplot sebagai wilayah Kawasan Industri yang luasnya mencapai 10.500 hektar.
* Hamparan sawah yang sangat luas dan subur tadi, menjadi salah satu lumbung padi Jawa Barat. Sayang sekali, areal sawah makin lama makin berkurang, mulai beralih fungsi sebagai areal komersial dan perumahan/real estate. Ironisnya, di Karawang ada satu Universitas dilengkapi dengan Fakultas Pertanian tetapi selalu saja sepi peminat.
* Karawang mempunyai garis pantai cukup panjang (Laut Jawa), yang berpotensi dikembangkan sebagai pelabuhan sekelas Tanjung Priok atau objek wisata pantai (saat ini sudah ada 2 pantai Cemara Baru dan Tanjung Baru).
* Kawasan Industri (KI) yang ada di Karawang : Karawang Prima, KIIC, Mitra, Suryacipta, Indotaise, Kujang dan masih ada beberapa lagi KI yang belum beroperasi. Ada ratusan perusahaan yang berada di KI di antaranya perusahaan otomotif dan elektronik besar seperti Toyota, Daihatsu, Yamaha, Honda, TVS, Bridgestone, Sharp, JVC, dan lain-lain. Dan kebetulan saya berkarya di salah satu perusahaan pengelola KI yang disebut di atas.
* Ada juga zona-zona industri : pabrik kertas dan pabrik tekstil.
* Karawang mempunyai 3 (tiga) lapangan golf bertaraf international.
* Karawang mempunyai 3 (tiga) areal pemakaman umum mewah, yang menjadi favorit para super kaya untuk mengistirahatkan jasadnya kelak. Bahkan, salah satunya pemakaman bernuansa rekreasi seluas 500 hektar, ada danau buatan seluas delapan hektar dengan fasilitas perahu dayung, yang dapat digunakan keluarga untuk acara multi fungsi. Ada juga gedung serbaguna, restoran Italia, serta kolam renang ukuran olympic, sistem keamanan 24 jam, dan lain-lain. Harga tanah per meter perseginya jutaan rupiah. Anda tertarik?
* Di Karawang kota, telah berdiri 2 mal (sebut saja Matahari dan Ramayana/Robinson), pusat perbelanjaan seperti Giant dan Carefour, café, karaoke, restoran modern maupun tradisional.
* Di sekitar wilayah KI ada Perum Percetakan Uang RI. Di sinilah uang RI dan surat-surat berharga seperti materai dan perangko dicetak.

Dalam hal kebudayaan, di Karawang terdapat Candi Jiwa di Kecamatan Batujaya. Situs-situs Batujaya tersebut merupakan kompleks candi yang cukup besar dan menjadi peninggalan peradaban mulai dari prasejarah hingga abad ke-10.

Kemudian, jauh sebelum Sultan Agung menyerang Batavia, pada abad XV Islam masuk ke Karawang dibawa oleh seorang ulama yang bernama Syech Quro. Beliau inilah pendiri pertama pesantren di Jawa Barat. Penyebaran Islam yang dilakukan beliau, kelak dilanjutkan oleh para walisanga. Selain itu, di Tanjungpura berdiri Kelenteng/Vihara Sian Djin Ku Poh yang dibangun pada abad XVIII.

Pada masa kemerdekaan RI, Karawang juga tercatat sebagai kota pangkal perjuangan, sehubungan dengan peristiwa Rengasdengklok.

Mudah-mudahan artikel ini bisa membantu memperkenalkan Karawang, kota kedua saya. Kapan-kapan akan saya sambung dengan tulisan karakteristik budaya dan masyarakat Karawang.

0 komentar:

Posting Komentar

apa komen kamu?

PERCAYALAH....!!! IKLAN INI BUKAN PENIPUAN,
 
Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by Herdiansyah Hamzah | Published by Jurnalborneo.com
Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.